KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 tak hanya memberi tantangan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Pandemi juga mengancam dunia pendidikan secara global. Setidaknya, 24 juta siswa di dunia kini terancam putus sekolah selama pandemi. Kondisi tersebut dikatakan Direktur Eksekutif United Nations Children’s Fund (UNICEF) Henrietta Fore.
"Pada puncak Covid-19, 192 negara menutup sekolah yang menyebabkan 1,6 miliar siswa tidak belajar secara langsung, dan 24 juta anak di antaranya diproyeksikan putus sekolah," papar Fore dalam konferensi video Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO)
merangkum laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, Jumat (18/9/2020). Baca juga: Dua Kampus Ini Dominasi Medali Emas di Kompetisi Nasional MIPA 2020 Saat ini, kata dia, sekitar 870 juta siswa, atau setengah dari populasi pelajar di 51 negara dunia belum dapat kembali ke sekolah. “Semakin lama anak-anak tidak bersekolah, semakin kecil kemungkinan mereka untuk kembali,” kata dia. Untuk itu, UNICEF, UNESCO, dan WHO mendesak pemerintah untuk memprioritaskan pembukaan sekolah ketika pembatasan dicabut. Fore mengakui, saat pandemi merebak, banyak sekolah beralih ke pendidikan virtual untuk menggantikan belajar tatap muka. Baca juga: UI Beri Klarifikasi soal Materi Sex Consent di PKKMB Mahasiswa Baru Sayangnya, banyak pakar pendidikan mengakui kekurangan belajar virtual dan tidak dapat menggantikan sekolah tatap muka. Alasannya, kata Fore, lebih 460 juta siswa di seluruh dunia tidak memiliki akses internet, komputer, atau perangkat seluler untuk berpartisipasi dalam belajar virtual. "Mereka lebih rentan terhadap pelecehan seksual, dan kecil kemungkinannya untuk keluar dari siklus kemiskinan,” kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UNICEF: 24 Juta Siswa di Dunia Terancam Putus Sekolah Akibat Pandemi", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2020/09/18/085116771/unicef-24-juta-siswa-di-dunia-terancam-putus-sekolah-akibat-pandemi.
Penulis : Ayunda Pininta Kasih
Editor : Ayunda Pininta Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar